PT GAG Nikel akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait proyek tambang di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Perusahaan ini menanggapi polemik publik yang muncul akibat rencana eksplorasi dan produksi nikel di wilayah yang dikenal memiliki keanekaragaman hayati luar biasa.
Melalui konferensi pers, manajemen PT GAG Nikel menegaskan komitmennya untuk menjalankan tambang secara bertanggung jawab. Mereka mengklaim telah mengantongi izin resmi dari pemerintah pusat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu, perusahaan juga mengaku telah menyelesaikan studi AMDAL dan melibatkan masyarakat lokal dalam proses konsultasi publik.
“Kami akan mengutamakan prinsip keberlanjutan, meminimalkan dampak lingkungan, dan mendukung link alternatif medusa88 pertumbuhan ekonomi masyarakat Raja Ampat,” ujar perwakilan perusahaan dalam keterangan resmi.
PT GAG Nikel juga menyatakan siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk LSM lingkungan dan tokoh adat, untuk memastikan proyek ini berjalan transparan dan akuntabel. Mereka berencana membuka jalur komunikasi dua arah dengan masyarakat agar semua pihak bisa memantau perkembangan kegiatan tambang.
Meski demikian, sejumlah pihak masih menyuarakan kekhawatiran terhadap potensi kerusakan lingkungan dan gangguan terhadap ekosistem laut serta hutan tropis Raja Ampat. Menanggapi hal itu, PT GAG Nikel berjanji akan mengevaluasi setiap langkah yang berpotensi memicu dampak negatif dan siap menghentikan kegiatan jika terbukti merugikan alam dan warga sekitar.
Dengan pernyataan ini, PT GAG Nikel berusaha meredakan kontroversi sekaligus memperjelas posisi mereka dalam proyek yang selama ini menuai kritik. Waktu akan membuktikan apakah janji mereka sejalan dengan praktik di lapangan.